BAB
I
Hari,Tanggal: Senin,14 november 2016
Materi
: Menggambar denah Laboratorium klinik
Waktu
: 17.00 – 18.40
Tujuan
: Untuk mengetahui letak tempat – tempat yang ada di laboratorium klinik
Pembahasan:
v
PENGERTIAN LABORATORIUM
Laboratorium Kesehatan adalah saranakesehatan
yang melaksanakan pengukuran,penetapan dan pengujian terhadap bahanyang berasal
dari manusia atau bahan yangbukan berasal dari manusia untuk penentuanjenis
penyakit, penyebab penyakit, kondisikesehatan dan faktor yang dapat
berpengaruhterhadap kesehatan perorangan danmasyarakat.
v DESAIN LABORATORIUM
·
harus mempunyai system
ventilasi yang memadai dengan sirkulasiudara.
·
Disain
laboratorium harus mempunyaipemadam api yang tepat terhadap bahankimia yang
berbahaya yang dipakai.
·
Kesiapan
menghindari panas sejauh mungkindengan memakai alat pembakar gas yangterbuka
untuk menghindari bahaya kebakaran
·
Untuk menahan
tumpahan larutan yang mudahterbakar dan melindungi tempat yang aman daribahaya
kebakaran dapat disediakan bendung-bendung talam.
·
Dua pintu jalan
keluar harus disediakan untukkeluar dari kebakaran dan terpisah sejauhmungkin
·
Tempat penyimpanan
di disain untuk mengurangI sekecil mungkin risiko oleh bahan-bahanberbahaya
dalam jumlah besar
·
Harus tersedia
alat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaam (P3K)
BAB
II
Hari,Tanggal : Selasa, 27 Oktober 2016
Materi
: Cara penggunaan Sentrifuge
Waktu
: 17.00 – 18.40
Tujuan
: Untuk mengetahui fungsi alat sentrifuge,cara penggunaan sentrifuge
dan resiko/bahaya dari
penggunaan alat serta penangannanya.
Alat & Bahan:
- Tb.reaksi -
Tb.kapiler
- Sentrifuge
tabung - Sentrifuge Ht
- Sampel - Sampel
Pembahasan:
1.Pengertian centrifuge
Sentrifuge adalah alat untuk memutar sampel pada
kecepatan tinggi, memaksa partikel yang lebih berat terkumpul kedasar tabung
sentrifuge.Pemakaian paling sering untuk pemisahan komponen sel darah dan
pemrosesan sampel urien.
2. Fungsi sentrifuge
Dalam sebuah laboratorium centrifuge berguna untuk
memisahkan partikulat padat dalam cairan.
Sebagai contoh:
• Untuk
memisahkan serum,
• Untuk
pemeriksaan Ht(Hematokrit)
• Untuk
pemeriksaan mikroskopis urine.
3. Prinsip
kerja centrifuge
Medan
gaya dikenakan ke cairan multi-komponen, komponen dari cairan tersebut akan
memisah berdasarkan kepadatan relatifnya. Gaya tersebut memberikan efek yang
sama pada partikel dalam suspensi cairan.
Contoh : Pengolahan Spesimen Darah ( Serum &
Plasma)
Ø Pembuatan
Serum :
·
Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan
·
Dilakukan pungsi vena sebanyak 3 ml,
dimasukkan ke dalam tabung sentrifuge
·
Darah dibekukan pada suhu kamar selama
15-30 menit, setelah itudisentrifugasi dengan kecepatan 1500 rpm, selama 5-10
menit (hinggaterbentuk cairan serum yang terpisah dari sel-sel darah).
·
Serum dipisahkan dan dipindahkan dengan
menggunakan pipet pasteur kedalam tabung lain kemudian diberi tutup dan label.
Ø Pembuatan
Plasma :
·
Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan
·
Dilakukan pungsi vena sebanyak 3 ml,
dimasukkan ke dalam tabung yang sudah diberi anticoagulant.
·
Darah disentrifugasi dengan kecepatan
1500 rpm, selama 5-10 menit (hinggaterbentuk cairan plasma yang terpisah dari
sel-sel darah).
·
Plasma dipisahkan dan dipindahkan dengan
menggunakan pipet pasteur kedalam tabung lain kemudian diberi tutup dan label.
Ada beberapa jenis sentrifuge yang ada di
laboratorium klinik yaitu
SPESIFIKASI ALAT
Nama alat : Centrifuge
Merk : Table Top Centrifuge Plc 03
series
Produksi : Germany Industrial Corp
Buatan : Taiwan
Tegangan : 230 VAC
Frekuensi : 50 Hz
Fuse : 0,65 Amp
Rotor :
A – 0815
Capasity : 8 x 15 mL
Max rpm : 4500 rpm
4.Bagian-bagian
dari centrifuge yaitu:
§ Motor :
kecepatan motor yang tinggi akan menghasilkan gaya sentrifugal yang tinggi
§ Speed Control : untuk mengatur kecepatan motor agar sesuai dengan
kebutuhan tanpaspeed control motor akan berputar dengan kecepatan maksimum
§ Timer :
berfungsi untuk mengatur lamanya alat bekerja
§ Break system :
pengereman motor diperlukan agar putaran motor dapat dengan segera dihentikan.
5.
Langkah kerja
centrifuge
a).Untuk
mengoperasikan colokkan alat pada tegangan PLN 220 V ( hati-hati!pastikan
tangan/badan dalam keadaan kering, untuk menghindari sengatan listrik ).
b).Siapkan sample yang akan diputar dan letakkan pada
tempatnya secara simetris dan seimbang
c).Jika persiapan sample telah selesai tekan tombol POWER
pada posisi ON, maka alat akan langsung menyala
d).Kemudian set TIMER pada waktu yang dikehendaki
dengan memutar knob,timer akan berhenti dengan sendirinya sesuai dgn capaian
waktunya.
e).Pilih kecepatan
dengan memutar SPEED LEVEL1. kecepatan
1300 rpm2. kecepatan 1800 rpm (deviasi +/- 10%)3. kecepatan 2300 rpm4.
kecepatan 3000 rpm
f).Alat akan
langsung berputar ditandai dengan lampu operation menyala.
g).Jika selesai
digunakan kembalikan tombol SPEED pada posisi 0
h).Untuk mematikan
tekan POWER pada posisi OFF
6.
Resiko penggunaan Sentrifuge:
a.
terjadi pecah tabung
b. Terjadi percikan bahan
Ø Penyebaba pecah tabung
a.
penempatan sampel tidak seimbang
b. Ketidakseimbangan volume tabung
Ø Cara penanganan :
a.
Langsung teka tombol of, tunggu sampai berhenti,dan kita siap menggunakan APD lengkap (sarung tangan/Hand skun)
b.
Siapkan penampung /wadah yang sudah di beri desinfektan
c.
Lalu ambil dengan menggunakan pinset dan kaca di rendam di penampung (lalu di
buang)
d.
Selongong tabung di,lalu di rendam
selama 1 jam ,di cuci
e.
Cember di lepas lalu di rendam selama 1 hari 1 malam dan di cuci
b.
Sentrifuge Ht
Ø Langkah kerja penggunaan centrifuge
a).Untuk mengoperasikan colokkan
alat pada tegangan PLN 220 V ( hati-hati !pastikan tangan/badan dalam keadaan
kering, untuk menghindari sengatan listrik ).
b).Siapkan sample yang akan diputar
dan letakkan pada tempatnya secara simetris dan seimbang,pasang tutup
sentrifuge dan pastikan telah terkunci
c).Jika persiapan sample telah
selesai tekan tombol POWER pada posisi ON, maka alat akan langsung menyala
dengan kecepatan yang telah di set yaitu 16000 RPM selama 5 menit
d).Alat akan langsung berputar
ditandai dengan lampu operation menyala.
e).Jika selesai alat akan berhenti
sendiri
Ø Resiko
Terjadi pecah tabung
Ø Pencegahan
Penempatan
posisi tabung harus seimbang
MACAM-MACAM
CENTRIFUGE:
1.
General Purpose Centrifuge
Model biasanya adalah tabletop (bisa diletakkan di atas meja) yang
dirancang untuk pemisahan sampel urine, serum atau cairan lain dari bahan padat
yang tidak larut. Centrifuge ini biasanya berkecepatan 0-3000 rpm, dan bisa
menampung sampel dari 5-100 ml.
2.
Micro Centrifuge
Micro Centrifuge Atau
disebut juga microfuges, memutar microtubes khusus pada kecepatan tinggi.
Volume micotubes berkisar 0.5-2.0 ml.
b.Speciality Centrifuge
Merupakan centrifuge yang dipakai untuk keperluan yang lebih spesifik.
Seperti microhematokrit centrifuges dan blood bank centrifuges, yang dirancang
untuk pemakaian spesifik di laboratorium klinik.
§ Microhematokrit centrifuge
adalah merupakan variasi dari microcentrifuge yang dapat menampung sampel
kapiler untuk pengukuran volume hematokrit pack cell.
Gambar
§ Blood bank Centrifuge adalah centrifuge yang dipakai dibank darah dan serologi yang dirancang untuk memisahkan sampel serologis dalam tabung.
§ Blood bank Centrifuge adalah centrifuge yang dipakai dibank darah dan serologi yang dirancang untuk memisahkan sampel serologis dalam tabung.
- Centrifuge
Berkecepatan Tinggi
a)
Ultracentrifuge yaitu
centrifuge berkecepatan tinggi yang berputar dengan kecepatan diatas 50.000
rpm. Centrifuge ini dilengkapi dengan system pendinginan untuk menjaga agar
sampel tetap dingin selama sentrifuges. Centrifuge ini lazim dipakai
dilaboratorium penelitian.
b) Refrigerated centrifuge
adalah centrifuge berkecepatan tinggi yang berputar dengan kecepatan 0-20.000
rpm. Centrifuge ini dilengkapi dengan system pendinginan untuk menjaga agar
sampel tetap dingin selama sentrifuges. Centrifuge ini lazim dipakai
dilaboratorium penelitian.
7. Hal yang perlu diperhatikan
dalam penggunaan centrifuge :
a) Centrifuge harus berada di
tempat yang datar air.
b) Bersihkan dinding dalam dengan larutan
antiseptic setiap minggu atau bila ada tumpahan atau tabung yang pecah.
c) Gunakan tabung sesuai ukuran
tiap centrifuge.
d) Beban harus dibuat seimbang
sebelum centrifuge dijalankan.
e) Pastikan penutupnya telah
menutup dengan bailk dan kencang sebelum centrifuge dijalankan.
f) Periksa bantalan pada wadah
centrifuge.
8. KALIBRASI CENTRIFUGE :
Centrifuge perlu dikalibrasi baik kecepatan putarnya / rpm /waktu/
timernya, sedangkan pada centrifuge refrigereted salian rpm dan timer perlu
kalibrasi suhunya.
Kalibrasi rpm dapat
dilakukan dengan menggunakan :
1. Tachometer mekani yaitu
dengan kabel yang lentur
2. Tachometer elektrical
3. Kalibrasi TIMER Centrifuge
- Tachometer
mekanik
Tachometer mekanik adalah
kabel yang lentur.
Cara kerja:
a) Ujung kabel yang satu
dikaitkan pada kemparan motor di dalam,sedangkan ujung yang lain dihubungkan
denagn alat meter.
b) Set centrifuge pada RPM yang
paling sering dipakai,kemudian jalankan.
c) Catat RPM yang ditunjukkan oleh meter pada
tachometer.
2. Tachometer elektrikal
Cara kerja:
a) Letakkan bagian magnit di
sekeliling coil,sehingga menimbullkan aliran listrik bila alat dijalankan.
b) Set centrifuge pada RPM yang
paling sering dipakai,kemudian jalankan.
c) Aliran listrik yang timbul
akan menggerakkan bagian meter
d) Strobe light
Alat ini digunakan bila
tachometer tidak dapat menjangkau motor.pemeriksaan dilakukan beberapa kali dan
hitung rata-ratanya.
Kecepatan putar/rpm masih dapat diterima bila nilai rata-rata yang
diperoleh adalah ±5 % rpm yang seharusnya.
Kalibrasi TIMER Centrifuge
- Kalibrasi timer
dapat dilakukan dengan menggunakan stopwatch.
Cara kerja:
a) Set centrifuge pada waktu
yang sering dipakai.
b) Jalankan alat dan bersamaan
dengan itu jalankan stopwatch.
c) Pada waktu centrifuge
berhenti,matikan centrifuge.
d) Catat waktu yang ditunjukkan
oleh stopwatch.
Timer masih dapat diterima bila niali rata-ratanya adalah ±10 % waktu yang
sering dipakai.
BAB III
Hari,tanggal
: selasa,3 November 2016
Materi : Pemipetan
Waktu : 17.00 – 18.40
Tujuan : Untuk mengetahui cara pemipetan
yang benar
Alat &
Bahan: -1 set Haemometer - Aquades
-1 set
Haemocytometer -
Lar.Turk
-Mikropipet -Lar.Hayem
Pembahasan:
Cara menggunakan pipet leukosit
1.Isap daraah dengan pipet leukosit
samapi garuis tanda 0,5 tepat
2.Hapus kelebihan darah yang melekat pada
ujung pipet
3.Masukan ujung pipet ke dalam larutan
TURK sampai garis tanda 11 tepat(hati-hati jangan sampai terjadi gelembung
udara)
4.Kocok pipet selama 15-30 detik
5.Buang 3-4 tetes cairan di dalam pipet
6.Teteskan cairan dalam bilik hitung.
Pipet Eritrosit
Darah 1
hayem sampai 200 = pengenceran 100
Cara menggunakan pipet eritrosit
1.Isap darah
dengan pipet eritrosit sampai garis
tanda 0.,5 tepat
2.Hapus
kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet
3.Masukan
ujung pipet dalam larutan HAYEM sampai garis tanda 101
4.Kocok
pipet selama 15 – 30 detik
5.Teteskan
cairan dalam bilik hitung
Mikropipet
Blue type Yellow type
Cara menggunakan mikropipet
1.masukan
blue type pada ujung mikroppet
2.Lalu tekan
bagian atas mikropipet(tekanan pertama) untuk mengambil sampel
3.untuk
memindahkn pada tekanan ke2 (sampai bersih)
4.Dan untuk
melepaskan blue type tekan di pinggir atau biasanya ada yang ddi tekan sampai
ahir
Pipet
haemoglobin
1.Hisap
darah Kapiler/vena dengan pipet sahli sampai garis tanda 20ul
2.Hapuslah
kelebihan darah yang melekat pada ujung pipetdengan kertas tissue secara
hati-hati sampai darah dalam pipet berkurang
BAB IV
Hari,Tanggal :selasa, 16 November 2016
Materi :
Plebotomi(pengambilan darah)
Waktu : 17.00 – 18.40
Tujuan : Untuk
mengetahui cara pengmbilan yang benar
Pembahasan :
Alat alat yang di pergunakan untuk pengmbilan darah vena:
Adalah alat yang digunakan untuk pengambilan darah atau pemberian
injeksi intravena dengan volume tertentu. Spuit mempunyai skala yang dapat
digunakan untuk mengukur jumlah darah yang akan diambil, volume spuit
bervariasi dari 1ml, 3ml, 5ml bahkan ada yang sampai 50ml yang biasanya
digunakan untuk pemberian cairan sonde atau syring.
Merupakan bahan mekanis yang fleksibel, biasanya terbuat dari karet sintetis
yang bisa merenggang. Digunakan untuk pengebat atau pembendung pembuluh darah
pada organ yang akan dilakukan penusukan plebotomy. Adapun tujuan pembendungan
ini adalah untuk fiksasi, pengukuhan vena yang akan diambil. Dan juga untuk
menambah tekanan vena yang akan diambil, sehingga akan mempermudah proses
penyedotan darah kedalam spuit.
Merupakan bahan dari wool atau kapas
yang mudah menyerap dan dibasahi dengan antiseptic berupa etil alkohol.Tujuan
penggunaan kapas alkohol adalah untuk menghilangkan kotoran yang dapat
mengganggu pengamatan letak vena sekaligus mensterilkan area penusukan agar
resiko infeksi bisa ditekan.
Ialah
ujung spuit atau jarum yang digunakan untuk pengambilan secara vakum.Needle ini
bersifat non fixed atau mobile sehingga mudah dilepas dari spuit serta
container vacuum. Penggantian needle dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan
besarnya vena yang akan diambil atau untuk kenyamanan pasien yang menghendaki
pengambilan dengan jaru kecil.
Jenis tabung
ini berupa tabung reaksi yang hampa udara, terbuat dari kaca atau plastik. Ketika
tabung dilekatkan pada jarum, darah akan mengalir masuk ke dalam tabung dan
berhenti mengalir ketika sejumlah volume tertentu telah tercapai.Adapun cara
untuk membedakan sampel berdasarkan tutup,yaitu :
·
Tabung
tutup merah. Tabung ini tanpa penambahan zat additive, darah akan menjadi beku
dan serum dipisahkan dengan pemusingan. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan
kimia darah, imunologi, serologi dan bank darah (crossmatching test)
·
Tabung
tutup kuning. Tabung ini berisi gel separator (serum separator tube/SST) yang
fungsinya memisahkan serum dan sel darah. Setelah pemusingan, serum akan berada
di bagian atas gel dan sel darah berada di bawah gel. Umumnya digunakan untuk
pemeriksaan kimia darah, imunologi dan serologi
·
Tabung
tutup hijau terang. Tabung ini berisi gel separator (plasma separator tube/PST)
dengan antikoagulan lithium heparin. Setelah pemusingan, plasma akan berada di
bagian atas gel dan sel darah berada di bawah gel. Umumnya digunakan untuk
pemeriksaan kimia darah.
·
Tabung
tutup ungu atau lavender. Tabung ini berisi EDTA. Umumnya digunakan untuk
pemeriksaan darah lengkap dan bank darah (crossmatch)
·
Tabung
tutup biru. Tabung ini berisi natrium sitrat. Umumnya digunakan untuk
pemeriksaan koagulasi (mis. PPT, APTT)
·
Tabung
tutup hijau. Tabung ini berisi natrium atau lithium heparin, umumnya digunakan
untuk pemeriksaan fragilitas osmotik eritrosit, kimia darah.
·
Tabung
tutup orange.Digunakan untuk pemeriksaan Trombin
6.Plaster
Digunakan untuk fiksasi akhir penutupan luka bekas plebotomi, sehingga
membantu proses penyembuhan luka dan mencegah adanya infeksi akibat perlukaan
Cara Pengambilan darah / Plebotomi
Yang harus di lakukan sebelum melakukan sampeling yaitu:
1.Labeling/Cooding
·
Nama
·
Tanggal
lahir(umur)
·
Jenis
kelamin
·
Alamat
pasien/No. Hp
·
Dokter
pengirim
·
Alamat
dokter pengrim
Prosdur
pengambilan darah vena dengan spuit
Jika vena cephalica dan basilica ternyata tidak bisa digunakan, maka
pengambilan darah dapat dilakukan di vena di daerah pergelangan tangan.Lakukan
pengambilan dengan dengan sangat hati-hati dan menggunakan jarum yang ukurannya
lebih kecil.
Lokasi yang tidak diperbolehkan diambil darah adalah :
• Lengan pada sisi
mastectomy
• Daerah edema
• Hematoma
• Daerah dimana darah
sedang ditransfusikan
• Daerah bekas luka
• Daerah dengan cannula,
fistula atau cangkokan vascular
• Daerah intra-vena lines
Pengambilan darah di daerah ini dapat menyebabkan darah menjadi lebih encer dan
dapat meningkatkan atau menurunkan kadar zat tertentu.
Ada dua cara dalam pengambilan darah vena, yaitu cara manual dan cara
vakum. Cara manual dilakukan dengan menggunakan alat suntik (syring), sedangkan
cara vakum dengan menggunakan tabung vakum (vacutainer).
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pengambilan darah vena
adalah :
• Pemasangan turniket (tali
pembendung)
o pemasangan dalam waktu
lama dan terlalu keras dapat menyebabkan hemokonsentrasi (peningkatan nilai
hematokrit/PCV dan elemen sel), peningkatan kadar substrat (protein total, AST,
besi, kolesterol, lipid total)
o melepas turniket sesudah
jarum dilepas dapat menyebabkan hematoma
• Jarum dilepaskan sebelum
tabung vakum terisi penuh sehingga mengakibatkan masukknya udara ke dalam
tabung dan merusak sel darah merah.
• Penusukan
o penusukan yang tidak sekali
kena menyebabkan masuknya cairan jaringan sehingga dapat mengaktifkan
pembekuan. Di samping itu, penusukan yang berkali-kali juga berpotensi
menyebabkan hematoma.
o tutukan jarum yang tidak
tepat benar masuk ke dalam vena menyebabkan darah bocor dengan akibat hematoma
• Kulit yang ditusuk masih
basah oleh alkohol menyebabkan hemolisis sampel akibat kontaminasi oleh
alcohol, rasa terbakar dan rasa nyeri yang berlebihan pada pasien ketika
dilakukan penusukan.
Pengambilan
Darah Vena dengan Spuit
Pengambilan darah vena secara manual dengan alat suntik (spuid) merupakan
cara yang masih lazim dilakukan di berbagai laboratorium klinik dan
tempat-tempat pelayanan kesehatan. Alat suntik ini adalah sebuah pompa piston
sederhana yang terdiri dari sebuah sebuah tabung silinder, pendorong, dan
jarum. Berbagai ukuran jarum yang sering dipergunakan mulai dari ukuran
terbesar sampai dengan terkecil adalah : 21G, 22G, 23G, 24G dan 25G.
Pengambilan darah dengan suntikan ini baik dilakukan pada pasien usia
lanjut dan pasien dengan vena yang tidak dapat diandalkan (rapuh atau kecil).
Prosedur :
• Persiapkan alat-alat yang
diperlukan : spuit, kapas alkohol 70%, tali pembendung (turniket), plester, dan
tabung. Untuk pemilihan syring, pilihlah ukuran/volume sesuai dengan jumlah
sampel yang akan diambil, pilih ukuran jarum yang sesuai, dan pastikan jarum
terpasang dengan erat.
• Lakukan pendekatan pasien
dengan tenang dan ramah; usahakan pasien senyaman mungkin.
• Identifikasi pasien
dengan benar sesuai dengan data di lembar permintaan.
• Verifikasi keadaan
pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila pasien minum obat
tertentu, tidak puasa dsb.
• Minta pasien meluruskan
lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas.
• Minta pasien mengepalkan
tangan.
• Pasang tali pembendung
(turniket) kira-kira 10 cm di atas lipat siku.
• Pilih bagian vena median
cubital atau cephalic. Lakukan perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena;
vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki dinding tebal.Jika
vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau
kompres hangat selama 5 menit daerah lengan.
• Bersihkan kulit pada
bagian yang akan diambil dengan kapas alcohol 70% dan biarkan kering. Kulit
yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi.
• Tusuk bagian vena dengan
posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika jarum telah masuk ke dalam vena,
akan terlihat darah masuk ke dalam semprit (dinamakan flash). Usahakan sekali
tusuk kena.
• Setelah volume darah
dianggap cukup, lepas turniket dan minta pasien membuka kepalan tangannya.
Volume darah yang diambil kira-kira 3 kali jumlah serum atau plasma yang
diperlukan untuk pemeriksaan.
• Letakkan kapas di tempat
suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum. Tekan kapas beberapa sat lalu
plester selama kira-kira 15 menit. Jangan menarik jarum sebelum turniket
dibuka.
Pengambilan
darah vena dengan tabung vakum
Prosedur :
• Persiapkan alat-alat yang
diperlukan : jarum, kapas alkohol 70%, tali pembendung (turniket), plester,
tabung vakum.
• Pasang jarum pada holder,
pastikan terpasang erat.
• Lakukan pendekatan pasien
dengan tenang dan ramah; usahakan pasien senyaman mungkin.
• Identifikasi pasien
dengan benar sesuai dengan data di lembar permintaan.
• Verifikasi keadaan
pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila pasien minum obat
tertentu, tidak puasa dsb.
• Minta pasien meluruskan
lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas.
• Minta pasien mengepalkan
tangan.
• Pasang tali pembendung
(turniket) kira-kira 10 cm di atas lipat siku.
• Pilih bagian vena median
cubital atau cephalic. Lakukan perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena;
vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki dinding tebal.Jika
vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau
kompres hangat selama 5 menit daerah lengan.
• Bersihkan kulit pada
bagian yang akan diambil dengan kapas alcohol 70% dan biarkan kering. Kulit
yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi.
• Tusuk bagian vena dengan
posisi lubang jarum menghadap ke atas. Masukkan tabung ke dalam holder dan
dorong sehingga jarum bagian posterior tertancap pada tabung, maka darah akan
mengalir masuk ke dalam tabung. Tunggu sampai darah berhenti mengalir.Jika memerlukan
beberapa tabung, setelah tabung pertama terisi, cabut dan ganti dengan tabung
kedua, begitu seterusnya.
• Lepas turniket dan minta
pasien membuka kepalan tangannya. Volume darah yang diambil kira-kira 3 kali
jumlah serum atau plasma yang diperlukan untuk pemeriksaan.
• Letakkan kapas di tempat
suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum. Tekan kapas beberapa sat lalu
plester selama kira-kira 15 menit. Jangan menarik jarum sebelum turniket
dibuka.
Kesalahan yang serimhg terjadi pada waktu sampling
a. Haemokonsentrasi
·
Terlalu
lama pemasangan tourniquet
·
Terapi
intravena jangka panjang
·
Venosklerosis
b. Hemolisis,dapat disebabkan karena:
·
Terguncang
selama pengiriman
·
Pencampuran
dengan antikogulan
·
Penarikan
spuit terlalu cepat
·
Terdapat
gelembung darah
·
Pemindahan
dara dari tabung
c. Rasio antikoagulan dan darah tidak
sesuai
d. Kontaminasi ,dapat di sebabkan kaena
·
Penggunana
antiseptic tidak memadai
·
Penanganan
kuang antiseptic
·
Kontaminasi
dari tangan
Demikian materi Instumint Klinik yang saya pelajari di UNIMUS
Demikian materi Instumint Klinik yang saya pelajari di UNIMUS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar